Operator Seluler Sebar Malware ke Pelanggan Penyedot Bandwidth

Sumber TechSpot


iDoPress - Sebagai upaya untuk membatasi torrent,salah satu operator terbesar di Korea Selatan (Korsel),KT Corporation,dituding secara sengaja menyebarkan perangkat lunak berbahaya (malware) ke ratusan ribu pelanggan mereka.

Torrent merupakan teknologi berbagi file Peer-to-Peer (P2P),yang memungkinkan pengguna mengunduh dan mengunggah file berukuran besar dengan cepat.

Namun dari sudut pandang penyedia layanan internet (ISP) alias operator,torrent sangat membebani jaringan internet,menyedot bandwidth,dan ikut meningkatkan biaya operasional.

KT Corporation dilaporkan menanamkanmalware di komputerpelanggannya yang menggunakan layanan Grid Webhard,sebuah platform untuk berbagi file yang didukung bittorrent. Jumlah pelanggan yang terdampak mencapai kisaran 600.000.

Baca juga: Waspada Pesan Palsu di Google Chrome,Bisa Jadi Malware

Denganmalwaretersebut,KT Corporation diduga mengakses dan memanipulasi data di komputer pelanggan untuk membatasitraffictorrent. Apabila terbukti benar,tindakan operator internet ini kemungkinan melanggar hukum.

Kepolisian Gyeonggi Selatan di Korsel telah melakukan investigasi serta menggeledahdata center dan kantor KT Corporation,meyakini bahwa penanaman program jahat tersebut merupakanupaya peretasan terorganisir.

KT Corporation dicurigai mengoperasikan tim khusus yang menanammalwareuntuk mengganggu proses transferfiletorrentpelanggan mereka

Tim itu disinyalir terdiri dari bagian ''pengembang malware'',''distribusi dan operasi'',dan bagian ''penyadapan'' yang tugasnya mengamati data yang dikirim dan diterima oleh pengguna KT secara langsung.

Kabarnya,atas tindakan tersebut,pihak Kepolisian Gyeonggi Selatan mengatakan bahwa KT telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Rahasia Komunikasi dan Undang-Undang Jaringan Informasi dan Komunikasi.

Baca juga: Dalang Jaringan Penyebar Malware Terbesar Dunia Ditangkap,Punya 19 Juta Komputer

Sebelumnya,pada 20202,KT Corporation juga permah bermasasalah dengan Webhard yang kemudian berujung ke pengadilan,sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TorrentFreak,Sabtu (29/6/2024).

Saat itu,KT diketahui membatasi bandwidth pada layanan Grid milik Webhard. KT beralasan bahwa sebagian besar pengguna Grid Webhard yang menggunakan layanan merekatelah membebani jaringan.

Pengadilan akhirnya memutuskan untuk mendukung KT dengan alasan bahwa Webhard tidak membayar biaya penggunaan jaringan KT untuk sistem P2P,serta tidak menjelaskan kepada penggunanya bagaimana cara kerja layanan Grid secara jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Aceh Life Network      Hubungi kami   SiteMap